Ada seorang raja yang bernama Uther Pendragon, dia sering
berperang dengan seorang adipati dari Tintagil. Setelah sekian lama berperang,
si raja memberikan undangan untuk melakukan perdamaian. Adipati Tintagil pun
datang dengan membawa istrinya yang bernama Igraine.
Ketika pertemuan berlangsung, si raja tertarik kepada Igraine
dan si raja pun berkata kepada kepada Igraine “maukah kamu menjadi istriku?”.
Dikarenakan Igraine merupakan sosok istri yang setia, ia pun melaporkan kepada
adipati Tintagil (suaminya) kalau ia diajak menikah oleh sang raja. Karena hal
itu, perjanjian perdamaian pun batal dan peperangan pun terjadi lagi.
Dalam keadaan perang seperti itu, si adipati takut
kehilangan istrinya. Maka istrinya pun disembunyikan di kastil Tintagil, dan si
adipati bersembunyi di kastil Terrabil. Karena cinta raja tidak dapat
terkabulkan, maka si raja pun jatuh sakit. Lalu datang lah seorang ksatria yang
setia pada sang raja, namanya Ulfius. Lalu Ulfius bertanya kepada raja “Yang
Mulia, kenapa anda jatuh sakit?”, raja menjawab “aku jatuh cinta pada Igraine”,
ulfius kembali bertanya “apakah harus aku panggilkan Merlin?”, “ya,
panggilkanlah dia untukku”, kata sang raja.
Lalu Ulfius pergi mencari Merlin. Sesampainya dia pada
Merlin, ia membicarakan tentang permasalahan raja padanya. Merlin pun sudah
mengetahuinya, dan ia pun datang pada sang raja.
Merlin bersedia membantu sang raja dengan satu syarat,
yaitu jika sang raja mempunyai anak dari Igraine, maka anak itu mesti diberikan
padanya. Raja pun menyetujui persyaratan tersebut.
Akhirnya mereka bertiga bermaksud mengendap-ngendap
memasuki kastil dan akhirnya sang raja berhasil bertemu dengan Igraine. Sang
raja berhasil meniduri Igraine yang disangkanya bahwa sang raja adalah adipati.
Karena sebelumnya adipati telah berhasil dibunuh oleh sang raja.
Setelah mengetahui kematian adipati, igraine pun
bersedih. Sang raja pun menjadi semakin sulit untuk bertemu dengan Igraine.
Lalu Ulfius pun disuruh untuk mengatur pertemuan mereka berdua. Setelah
berhasil bertemu, akhirnya mereka berdua pun menikah.
Setelah menikah, raja pun mempunyai anak dan sang raja pun menepati janjinya pada Merlin. Setelah Merlin mendapatkan anak dari sang raja, lalu Merlin pun memberikan anak itu kepada Sir Ector, dan Sir Ector menamainya Arthur.
Suatu hari, raja jatuh sakit. Dan pada saat itu terjadi
pemberontakan di kerajaan. Merlin menyarankan pada sang raja agar pergi dari
kerajaan dan bersembunyi, dan raja pun mengikuti sarannya.
Ketika sedang dalam perjalanan, Uther pun meninggal.
Sebelum meninggal, ia sempat memberi pesan agar anaknya (Arthur) menjadi
penerus tahta kerajaan setelah ia meninggal.
Arthur ternyata sudah ditakdirkan menjadi seorang raja
karena dia dapat mencabut sebuah pedang yang tertancab di batu yang bertuliskan
“ barang siapa yang dapat mencabut pedang ini, maka akan menjadi seorang raja”,
dan Sir Ector pun telah mengetahui akan hal itu.